Raw chocolate atau coklat mentah menjadi tren terbaru dalam dunia cokelat. Beberapa orang menyebutnya sebagai “superfood”. Cokelat mentah juga disebut lebih kaya khasiat.
Cokelat mentah merupakan cokelat yang dibuat dengan mengabaikan beberapa langkah pemanggangan biji kakao. Biji hanya dijemur di bawah sinar matahari dan membiarkannya kering secara alami.
Cokelat mentah konon memiliki lebih banyak manfaat bagi kesehatan karena jika dipanaskan dalam pembuatannya perlu suhu jauh lebih rendah daripada cokelat standar. Karenanya cokelat mentah lebih banyak kandungan nutrisi seperti zat besi, zinc, magnesium, copper dan antioksidan.
Menurut Frederic Marr, pembuat cokelat mentah asal Perancis, perbaikan terbaru dalam pembuatan cokelat mentah membuatnya jadi pilihan sehat bercitarasa lezat.
“Secara historis, cokelat mentah tidak terlalu baik. Cokelat itu dikonsumsi karena alasan gizi, sehingga pembuatannya di pabrik tidak terlalu dijaga. Namun kualitas cokelat mentah kini semakin baik di banyak negara yang peduli pada rasa, termasuk Prancis,” tutur Frederic seperti dilansir dari AFP (02/01/2014).
Frederic pun membuka stand cokelat mentah di Salon du Chocolat. Acara coklat tahunan di Paris yang berlangsung hingga Minggu (02/01) kemarin.
Lauren Bandy,analis nutrisi di consumer market researcher Euromonitor International, menyebutkan coklat mentah masih menjadi produk skala kecil namun popularitasnya semakin meningkat selama beberapa tahun terakhir.
Kemunculan coklat mentah juga menyoroti tren coklat dengan rasa tidak manis. Menurut Nefeli Bouzalas dari Hacienda del Cacao, kini semakin banyak orang yang menyukai dark chocolate. Ada yang sampai meminta 100 persen kakao dengan rasa sangat pahit.
Dibanding jenis coklat lainnya, harga coklat mentah memang lebih mahal. Untuk ukuran 45 gram, coklat ini dijual seharga 5 euro (Rp 75.600). Meski begitu, konsumen tetap mau membayar lebih jika mereka yakin dengan proses pembuatan coklat itu.
Mengenai lebih banyaknya manfaat kesehatan dari coklat mentah disanggah oleh ahli nutrisi. Konsultan nutrisi Prancis, Laurent Chevallier, menyebutkan sebenarnya manfaat coklat baru dirasakan bila dikonsumsi dalam jumlah banyak.
“Coklat tidak memiliki nilai gizi jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Namun bila terlalu banyak mengonsumsinya, Anda hanya akan mendapatkan lemak,” tutup Laurent.
Sumber: detik.com